Trenggalek ; Gubernur Khofifah, Tinjau Program Pemulihan Ekosistem Laut

Jumat, 17 Februari 2023 - Oleh Redaksi Views: 64

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, dampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menikmati ekowisata bahari dengan menaiki kapal, Jum’at (17/2/2023) (Foto: Hardi Rangga medianews.id).

 

Medianews.id, Trenggalek – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau secara maraton berbagai program pemulihan habitat laut di Pantai Mutiara Trenggalek dan Hutan Mangrove Cengkrong , Kabupaten Trenggalek, Jumat (17/2/2023). 

 

Dalam kunjungannya di Kabupaten Trenggalek, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa, mengatakan bahwa pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu upaya mewujudkan ekonomi biru yang dicapai Jatim. Pasalnya, kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai. 

 

“Kalau green economy itu adalah pembangunan yang ramah lingkungan sementara blue economy adalah pembangunan yang tidak menimbulkan limbah. Tadi kita lihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang semuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga,” ucap Khofifah . 

 

“Ini adalah ekosistem tata ruang laut yang rangkaian prototype-nya kita coba di pantai Mutiara dan Prigi. Ini akan menjadi salah satu referensi bagaimana tata ruang biota laut dilakukan oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemprov Jatim,” tambahnya. 

 

 

Disampaikan Gubernur Khofifah, pada Maret 2023 akan diselenggarakan festival mangrove di Cengkrong. Rencana tersebut sudah disetujui bupati Trenggalek jika festival bakau keempat akan dipusatkan di sini. 

 

“Jadi kalau festival mangrove ya menanam, ya menyemai benih terutama kepiting, ikan dan kemudian hilirisasi dari produk mangrove,” ujarnya. 

 

Menurut Gubernur Khofifah ketika ada rencana nasional bahwa target 2060 tercapai net zero emission (NZE), maka hampir setiap bulan dirinya selalu menanam mangrove bersama elemen lain di Jawa Timur. 

 

“Karena kami merasa bahwa perlindungan dan pemeliharaan sudah kami lakukan dengan sinergitas yang cukup bagus maka kami memulai festival mangrove dan sudah berjalan tiga kali,” ujarnya. 

 

Saat ini luasan mangrove di Jawa Timur 1.821 hektar. Per hektar kira-kira 3.300 pohon sehingga total lebih dari tujuh juta pohon mangrove di Jawa Timur dan itu setara dengan 48% hutan mangrove se Pulau Jawa. Selain rehabilitasi mangrove, Gubernur Khofifah juga mengatakan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan rehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 ha. 

 

“Jadi ada atau tidak ada festival mangrove kita tetap nandur mangrove. Ayo bersama-sama kita nandur mangrove,” jelasnya. 

 

Selain itu, hilirisasi sangat banyak yang sudah dilakukan , saat festival mangrove Maret nanti, pengunjung dapat melihat salah satu hadiah dari G20 untuk tamu kepala negara , yakni batik yang bahan warnanya berasal dari mangrove. Ada sirup mangrove, kue, kerupuk berbahan baku mangrove dan sebagainya. Dengan begitu, hal itu semakin meyakinkan betapa nilai tambah dari mangrove dapat dirasakan oleh masyarakat ketika ada penguatan kreativitas dan inovasi. 

 

“Sisi pemberdayaan masyarakat terutama yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini hilirisasinya sudah ada beragam produk. Jadi sisi ekonominya sudah dan akan bisa dirasakan,” jelasnya. 

 

Lebih lanjut, terkait dengan ekologi maka hal itu akan terbangun dengan sendirinya. Sebab, berbicara ekosistem, maka ada daya dukung alam dan daya dukung lingkungan. Hal itu juga merupakan kaitan dengan mangrove. “Jadi, sering kali saya sampaikan kalau saya nandur mangrove itu adalah bagian dari sedekah oksigen,” pungkasnya. 

 

Di tempat yang sama, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menambahkan, Gubernur Khofifah mengulas bagaimana hutan bakau di sini. Mengingat ada ratusan hektar hutan mangrove di pesisir Jawa Timur khususnya di pesisir selatan Trenggalek yang ada di wilayah cengkrong. 

 

Termasuk, biota yang ada di sini juga masih cukup baik dan terjaga salah satunya dengan adanya kepiting budidaya dan lain sebagainya sehingga penjagaan ekologi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi dalam hal ini adalah Gubernur Khofifah yang kemudian bisa menghasilkan ekonomi bagi masyarakat sekitar. 

 

“Terbukti masyarakat Trenggalek selama ini mendapatkan berkah di kawasan kawasan konservasinya seperti tadi di pantai mutiara dan juga di cengkrong ini kemudian bisa menjadi tempat wisata yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat,” ungkapnya. 

 

Selanjutnya, Pemprov Jatim memberikan bantuan tracking mangrove di 5 kabupaten/kota antara lain Pokmaswas kejung samudra Kabupaten Trenggalek, pilang lestari Kota Probolinggo, Kabupaten Sumenep Reng Peseser, Kabupaten Banyuwangi Baret dan Kabupaten Pasuruan Alfa Mina Lestari.

 

Pewarta: Hardi Rangga

 


TAGS:
Array

Berita Terkait