Terdampak Banjir, Warga Ngares Wadul DPRD Trenggalek 

Senin, 25 November 2024 - Oleh Redaksi Views: 528
Situasi rapat dengar pendapat Warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, bersama Komisi III DPRD Kabupaten Trenggalek, di aula DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (25/11/2024)

Medianews.id, Trenggalek – Warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, wadul Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek, karena resah sejak adanya pembangunan Bendungan Bagong, membuat Sungai Temon mengalami pendangkalan hingga kerap memicu banjir saat terjadi hujan.

Selanjutnya, kondisi banjir tersebut sudah terjadi dua tahun terakhir, sehingga masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Temon merasa hidup ditengah bayang-bayang bencana banjir.

Lebih lanjut dalam audiensi, warga membeberkan bahwa pendangkalan Sungai Temon terjadi akibat terimbas adanya pembangunan Bendungan Bagong, karena material dari hulu lokasi pembangunan proyek strategis nasional itu terbawa aliran sungai hingga menyebabkan pengendapan sungai Temon.

Kemudian, Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi, saat dikonfirmasi setelah audensi dengan warga Desa Ngares, menyampaikan, ” hasil audensi hari ini ada beberapa rekomendasi legislatif,” ungkap Doding Rahmadi.

Dalam hal ini, rekomendasi jangka pendeknya adalah membuat tanggul untuk mengantisipasi jika debit air Sungai Temon meluap agar tidak membanjiri permukiman warga, selain memberikan bantuan sosial kepada warga terdampak.

“Kita rekomendasikan dari hulu tumpukan material dari proses pembuatan main dam agar tidak masuk ke sungai sehingga membuat sungai dangkal dan terparah di Temon,” tegasnya.

Pihaknya meminta kepada pemangku kewenangan untuk melakukan normalisasi sungai, yang juga disepakati oleh pihak otoritas pelaksanaan pembangunan Bendungan Bagong.

“Normalisasi sungai itu diharapkan mampu menjawab keresahan warga akan potensi banjir yang saat ini dapat mengancam sewaktu-waktu,” harapnya.

Dalam hal ini, pihaknya bersama dengan pelaksana proyek akan membuat kajian teknis dampak jangka panjang sehingga dapat menanggulangi problem tersebut secara permanen. Pasalnya dengan kondisi saat ini daerah itu menjadi langganan banjir musiman saat musim hujan tiba.

“Perihal kajian penanganan jangka panjang akan melibatkan konsultan sehingga ada gambaran penanganan jangka panjangnya, serta kami juga akan bersurat resmi ke Kementerian PUPR dan BBWS terkait permasalahan tersebut,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Pengawas Utama Proyek Bendungan Bagong, Heri, saat dikonfirmasi menyampaikan, akan menindaklanjuti hasil koordinasi dengan warga serta Komisi III DPRD Trenggalek. ” Yaitu melakukan pengerukan sedimentasi yang memicu banjir luapan di Sungai Temon dan kita akan terus berkoordinasi,” tuturnya. (ADV)


TAGS: , ,
Array

Berita Terkait