Medianews.id, Trenggalek – Wilayah Kabupaten Trenggalek beberapa waktu terakhir, kekeringan kurang lebih ada 10 Kecamatan terdeteksi kekurangan air bersih, bahkan jika belum ada hujan turun dipastikan luasan terdampak akan bertambah yang terdampak.
Dalam hal ini organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Trenggalek, turut membantu mengurangi beban warga, mengirim dua (2) tangki 5000 liter di daerah RT 43 RW 7 Desa Mlinjon Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Selanjutnya, PWI Trenggalek dalam kegiatan ini menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dilaksanakan, Kamis (19/10/2023).
Kemudian, Ketua PWI Trenggalek, Hardi Rangga, menyampaikan bahwa inisiasi tersebut muncul disebabkan oleh adanya rasa kepedulian terhadap sesama anak bangsa yang sedang membutuhkan uluran bantuan.
“Tanpa tendensi apapun, inisiasi ini murni karena kepedulian sosial terhadap saudara-saudara kita yang kebetulan sedang kesulitan air bersih,” ungkap Hardi.
Menurutnya, untuk penyaluran bantuan pihak PWI telah berkoordinasi dengan BPBD Trenggalek. Mengingat, sementara ini yang mampu dan mempunyai kualifikasi terkait kebencanaan adalah institusi dimaksud (BPBD).
“Alhamdulillah, dengan komunikasi dan koordinasi yang baik antar sektoral PWI dan BPBD Trenggalek mampu menyediakan dua tangki air bersih siap kirim,” ujarnya.
Diharapkan, masih kata Hardi, ketika semua bisa terlaksana dengan baik, kedepannya akan memotivasi pihak-pihak lain ikut ambil bagian. Ketika semua pihak punya kepedulian, maka beban dari warga terdampak (kekeringan) minimal terkurangi.
“Kami berharap, bantuan kecil ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dengan tepat sasaran,” harapnya.
Senada, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono menyatakan bahwa bantuan air bersih kali ini memang hasil kolaborasi antara Pemkab Trenggalek dan PWI.
“Untuk bantuan kali ini, memang hasil kolaboratif antara Pemkab Trenggalek melalui BPBD dan PWI. Ada 2 tangki air bersih yang siap didistribusikan,” ujar Triadi.
Mengingat, sambungnya, untuk kekeringan kali ini berbeda dengan tahun 2022 silam. Karena cakupan wilayah yang terdampak cukup parah hingga 10 kecamatan. Padahal, periode lalu hanya ada 2 kecamatan. Sehingga, diperlukan sinergitas antar stakeholder guna membantu memberikan solusi bersama.
“Kekeringan kali ini berbeda dari sebelumnya. Tahun 2022 lalu, hanya 2 kecamatan yang cukup parah. Sedangkan saat sekarang meluas hingga ke 10 kecamatan. Sehingga, diharapkan pihak-pihak terkait bersinergi demi membantu mengulurkan tangan,” pungkasnya. (Mar’atus)