Potensi Nilai Ekonomi Liga Besar, Bisa Capai Rp 2,6 Triliun

Sabtu, 7 Januari 2023 - Oleh Redaksi Views: 280
 

SEBELUM pandemi, industri sepak bola Indonesia bisa menciptakan kegiatan ekonomi yang cukup besar. Perputaran uang langsung dalam kompetisi Liga 1 diperkirakan mencapai Rp 1,4 triliun. Dari sisi ekonomi, produk akhir dari industri olahraga sepak bola ada dua: acara tontonan di stadion dan siaran pertandingan di televisi.

Untuk produk akhir berupa hiburan tontonan stadion, perputaran uang ada di industri sewa stadion, pembelian tiket, transportasi, biaya makan dan minum penonton, serta kostum dan pernak-pernik. Sebelum pandemi, nilai ekonomi tontonan stadion dalam satu musim kompetisi diperkirakan mencapai Rp 644 miliar untuk liga teratas.

Belum termasuk liga level yang lebih rendah.

Sementara itu, untuk produk akhir berupa hiburan tontonan televisi, perputaran uang ada di industri penyiaran, periklanan, dan teknologi informasi. Baik itu iklan untuk penyelenggara kompetisi, iklan pada stasiun televisi, maupun sponsor klub. Total nilainya Rp 714 miliar.

Kemudian, uang yang berputar dalam industri itu pada gilirannya bisa memicu kegiatan ekonomi di sektor-sektor lain. Sektor ekonomi yang terdampak positif terutama adalah informasi dan komunikasi, perdagangan, industri pengolahan, dan berbagai jasa lainnya. Keseluruhan dampak ekonomi yang tercipta secara nasional mencapai Rp 2,6 triliun dan penciptaan 25 ribu kesempatan kerja.

Kembali bergulirnya kompetisi sepak bola profesional pada 2021 di tengah pandemi Covid-19, dari semula tanpa penonton, tetap mampu menciptakan dampak ekonomi yang tidak sedikit. Meski perputaran uang yang terjadi di tempat pertandingan (stadion) tidak sebesar kondisi prapandemi, perputaran uang yang terjadi pada platform televisi dan digital bisa meningkat jika dikelola dengan baik. Sebab, berkurangnya mobilitas saat pandemi membuat masyarakat haus akan hiburan dan semakin berfokus pada televisi dan gawai.

sumber: https://www.jawapos.com/opini/11/10/2022/potensi-nilai-ekonomi-liga-besar-bisa-capai-rp-26-triliun/


Array

Berita Terkait