Bupati Trenggalek, Resmikan Agro Forestry Sukorejo

Rabu, 7 Februari 2024 - Oleh Redaksi Views: 90
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat meresmikan Agro Forestry Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Rabu (7/2/2024).

Medianews.id, Trenggalek – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, resmikan Agro Forestry Sukorejo, serta mepuji upaya merubah lahan bekas tambang menjadi lahan produktif yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, Rabu (7/2/2024).

Dalam hal ini, Bupati Trenggalek, berharap nantinya Agro Forestry ini dapat mendorong dan memberikan contoh masyarakat lain untuk melakukan yang sama, karena menjaga ekologi itu juga memberikan dampak ekonomi.

“Harapannya nanti bagaimana ekonomi dan ekologi bisa berjalan beriringan,” ungkap Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin di Agro Forestry Sukorejo.

Selanjutnya, “ini merupakan upaya pelestarian lingkungan, sejalan dengan membuka peluang ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat,” sambungnya.

“Saya berterimakasih kepada Pak Dirjen dan juga dari PLN, Nusantara Power serta seluruh pihak terkait swasta yang telah memberikan CSR selama ini, terimakasih. Ini menyemangati masyarakat kami, khususnya warga Desa Sukorejo Gandusari,” tuturnya.

Pihaknya menyampaikan, memilih lahan bekas tambang, itu sebagai simbol dimana perekonomian dulu selalu diasosiasikan dengan perekonomian yang merusak, yang degeneratif, dan ini merupakan bagian dari degeneratif ekonomi.

Lebih lanjut, dulu juga dianggap kalau ditambang sudah tidak ada manfaatnya. Menjadi lahan yang tidak bernilai karena ditambang saja sudah tidak ada mineralnya, tidak ada batunya. Ternyata bisa bermanfaat karena di sini bisa menjadi amfiteater untuk pusat yang namanya kampung budaya dan kampung wisatanya.

“Kemudian nanti untuk lubang lubang bekas tambangnya nanti digunakan sebagai embung, sumber protein, jadi sumber ekonomi,” tandasnya.

Sekarang ada mainan bebek-bebekan untuk disewakan. Sebagai sumber air tanah yang nantinya menjadi semacam Water Resisting-nya.

“Ini menjadi contoh karena orang biasanya mau mengerjakan itu bila sudah ada buktinya, bahwa menjaga lingkungan itu ada rejekinya. Setelah itu rejeki lain pasti nurut,” tuturnya.

Lebih lanjut, untuk BUMDes TPS 3R didalamnya, termasuk BUMDes nya ada pembenihan dan sebagainya. Saya senanglah dengan teman-teman yang mempertahankan ini.

Hal ini nantinya juga akan kita aktivasi dengan atraksi. Kalau melihat tempatnya saja tentu kurang, maka akan kita pertajam dengan atraksi. Kemudian nantinya festival-festival nantinya akan kita kolaborasikan dengan desa-desa wisata. Rapat-rapat atau Musrenbang-kan sekarang tidak lagi kita lakukan di hotel. Kita bertahan agar acara-acara bisa kita laksanakan di desa-desa.

Menurutnya, kesulitannya hanya meyakinkan masyarakat, lahan lahan yang tidak berguna seperti bekas tambang ini bisa menghasilkan ekonomi. “Memang butuh waktu, tempat ini sudah berjalan 2 tahun untuk merintisnya dan sekarang ini sudah mulai kelihatan bentuknya,” pungkasnya. (Hardi)


TAGS: , ,
Array

Berita Terkait