Medianews.id, Trenggalek – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Trenggalek, rapat Paripurna, penyampaian jawaban Bupati Trenggalek, atas pandangan umum fraksi – fraksi terhadap Raperda tentang laporan pertanggungjawaban Bupati Trenggalek, tahun anggaran 2023, dan RPJPD Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2045, di Gedung Graha Paripurna DPRD Kabupaten Trenggalek, Senin (3/6/2024).
Selanjutnya, selain agenda penyampaian jawaban Bupati Trenggalek, atas pandangan umum fraksi – fraksi terhadap Raperda tentang laporan pertanggungjawaban Bupati Trenggalek, tahun anggaran 2023, dan RPJPD Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2045, juga ada agenda rapat paripurna pembentukan panitia khusus (Pansus) dalam rangka pembahasan Raperda tentang RPJPD Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2045.
Dalam hal ini dibenarkan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi, saat dikonfirmasi setelah rapat paripurna, ” DPRD Kabupaten Trenggalek, hari ini rapat paripurna, ada dua agenda, ” ungkap Doding Rahmadi.
Pihaknya mencontohkan terkait dengan pandangan umum fraksi – fraksi terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati Trenggalek tahun anggaran 2023, ” kemarin ada Death Claim Form (DCF) orang yang sudah meninggal harus segera disinkronkan,” tuturnya.
Kemudian, memacu Bupati Trenggalek, untuk lebih baik lagi terkait strategi Pemerintah Daerah, agar bisa mendapatkan dana insentif Daerah dari Pemerintah Pusat,” ini harus digiatkan lagi,” imbuhnya.
Lebih lanjut, untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek tahun 2025-2045, ” judul grend desainnya adalah Trenggalek Net Zero Carbon pendapatannya tinggi dan daya saing kolektif yang tangguh, ” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, menyampaikan, bahwa di tahun 2022 – 2023 pertumbuhan APBD Kabupaten Trenggalek sangat positif,” khususnya belanja modal yang meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” tuturnya.
Kemudian dalam pembahasan RPJPD, tadi kita sudah mengurai bahwa potensi Kabupaten Trenggalek yang memiliki lebih dari 50 persen kawasan hutan dan pesisir yang luas. ” Potensi ini diharapkan mampu mendorong target Kabupaten Trenggalek mencapai net zero carbon pada tahun 2045,” pungkasnya. (Adv)
